Kumbang Coccinellidae
(LADYBIRD BEETLES)
Kumbang ini
berukuran kecil: hanya 7-8 mm. Tetapi kumbang ini rakus makan beberapa jenis kutu. Bila tidak diusir oleh semut,
kumbang kubah bisa dijumpai pada tempat di mana
kutu-kutu berkumpul pada pohon . Kalau menemukan kutu-kutu, kumbang kubah tetap di sana dan mulai makan. Setelah
matahari terbit, kumbang dewasa mencari makanan.
Kumbang kubah dipergunakan sebagai musuh alami. Pemilik rumah kaca sudah memakai kumbang kubah untuk mengendalikan
kutu daun dan kutu
kebul pada tanamannya.
Kumbang Staphylinidae
Metode pengendalian hayati
1. Konservasi dan peningkatan musuh alami. Pendekatan ini bertujuan untuk
konservasi dan meningkatkan dampak musuh alami yang telah ada pada areal
pertanaman. Salah satu caranya adalah dengan meminimalisasi dampak negatif penggunaan pestisida. Cara lain yang dapat
digunakan adalah dengan mengubah lingkungan pertanaman dan cara bercocok tanam.
2. Augmentasi populasi musuh alami. Jika musuh alami yang ada di areal
pertanaman, tidak mampu mengendalikan hama, meskipun konservasi telah
dilakukan, cara yang kedua pendekatan pengendalian hayati adalah dengan
melakukan pembiakan massal musuh alami itu di laboratorium dan kemudian
melepaskannya ke lapangan dengan tujuan untuk mengakselerasi populasinya dan
menjaga populasi serangga hama. Dalam pendekatan ini ada 2 metode yang dikenal,
yaitu inokulasi dan inundasi. Inokulasi dilakukan jika musuh alami di areal
pertanaman tidak bertahan lama dari satu masa tanam ke masa tanam berikutnya karena
iklim yang tidak menguntungkan atau tidak adanya hama. Inokulasi ini umumnya
dilakukan pada awal musim tanam sehingga populasinya dapat mapan dan
berkembang. Inundasi dilakukan ketika populasi hama membutuhkan penanganan yang
cepat sehingga pembanjiran musuh alami dalam jumlah besar di areal pertanaman
sangat diperlukan. Pada umumnya adalah aplikasi bioinsektisida (BT, virus,
dll). Atau parasitoid seperti Trichogramma
spp.
3. Introduksi musuh alami. Jika tidak ada spesies musuh alami
yang mampu secara efektif mengontrol populasi hama maka introduksi atau
importasi musuh alami ke daerah yang terserang hama perlu dilakukan. Umumnya
pendekatan ini dilakukan bila terjadi ledakan hama yang bersifat eksotif atau
invasif. Pendekatan ini juga sering dikenal dengan pendekatan hayati klasikal.
PARASITOID
Evanoidea terdiri atas 3 famili :
1. Gasteruptiidae : parasitoid larva
pada tabuhan sosial dan lebah.
2. Evaniidae : parasitoid telur pada kecoak, sehingga sering digunakan
pada pengendalian hayati atas kecoak.
3. Aulacidae : endoparasitoid pada kumbang pengebor kayu dan hymenoptera.
4 famili yang bertindak sebagai
parasitoid :
1. Ibaliidae : parasitoid pada horntail
sawflies. Ibalia leucospoides
telah diintroduksikan ke New Zealand untuk wood wasps sirex noctilio untuk mengurangi kerusakan pinus.
2. Figtidae : parasitoid pada beberapa predator seperti Hemerobiidae, Syrphidae dan Chamaemyiidae, sehingga saat
tidak dikehendaki dalam pengendalian hayati.
3. Eucoliidae : parasitoid pupa ulat
4. Cynipidae : pembuat gall pada tanaman oak dan mawar. Sering ditemukan beberapa Cynipidae yang mengekspolitasi
suplai makan Cynipidae yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar