Jumat, 11 April 2014

DDPT

Kumbang Coccinellidae
(LADYBIRD BEETLES)


            Kumbang ini berukuran kecil: hanya 7-8 mm. Tetapi kumbang ini rakus makan beberapa    jenis kutu. Bila tidak diusir oleh semut, kumbang kubah bisa dijumpai pada tempat di         mana kutu-kutu berkumpul pada pohon . Kalau menemukan kutu-kutu, kumbang kubah          tetap di sana dan mulai makan. Setelah matahari terbit, kumbang dewasa mencari       makanan. Kumbang kubah dipergunakan sebagai musuh alami. Pemilik rumah kaca             sudah memakai kumbang kubah untuk mengendalikan kutu daun dan kutu kebul pada      tanamannya.

Kumbang Staphylinidae


Metode pengendalian hayati

1.      Konservasi dan peningkatan musuh alami. Pendekatan ini bertujuan untuk konservasi dan meningkatkan dampak musuh alami yang telah ada pada areal pertanaman. Salah satu caranya adalah dengan meminimalisasi dampak negatif  penggunaan pestisida. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan mengubah lingkungan pertanaman dan cara bercocok tanam.
2.      Augmentasi populasi musuh alami. Jika musuh alami yang ada di areal pertanaman, tidak mampu mengendalikan hama, meskipun konservasi telah dilakukan, cara yang kedua pendekatan pengendalian hayati adalah dengan melakukan pembiakan massal musuh alami itu di laboratorium dan kemudian melepaskannya ke lapangan dengan tujuan untuk mengakselerasi populasinya dan menjaga populasi serangga hama. Dalam pendekatan ini ada 2 metode yang dikenal, yaitu inokulasi dan inundasi. Inokulasi dilakukan jika musuh alami di areal pertanaman tidak bertahan lama dari satu masa tanam ke masa tanam berikutnya karena iklim yang tidak menguntungkan atau tidak adanya hama. Inokulasi ini umumnya dilakukan pada awal musim tanam sehingga populasinya dapat mapan dan berkembang. Inundasi dilakukan ketika populasi hama membutuhkan penanganan yang cepat sehingga pembanjiran musuh alami dalam jumlah besar di areal pertanaman sangat diperlukan. Pada umumnya adalah aplikasi bioinsektisida (BT, virus, dll). Atau parasitoid seperti Trichogramma spp.
3.      Introduksi musuh alami. Jika tidak ada spesies musuh alami yang mampu secara efektif mengontrol populasi hama maka introduksi atau importasi musuh alami ke daerah yang terserang hama perlu dilakukan. Umumnya pendekatan ini dilakukan bila terjadi ledakan hama yang bersifat eksotif atau invasif. Pendekatan ini juga sering dikenal dengan pendekatan hayati klasikal.







PARASITOID
Evanoidea terdiri atas 3 famili :
1.      Gasteruptiidae : parasitoid larva pada tabuhan sosial dan lebah.
2.      Evaniidae        : parasitoid telur pada kecoak, sehingga sering digunakan pada                                  pengendalian hayati atas kecoak.
3.      Aulacidae        : endoparasitoid pada kumbang pengebor kayu dan hymenoptera.
           
            4 famili yang bertindak sebagai parasitoid :
1.      Ibaliidae          : parasitoid pada horntail sawflies. Ibalia leucospoides telah                                       diintroduksikan ke New Zealand untuk wood wasps sirex noctilio                untuk mengurangi kerusakan pinus.
2.      Figtidae           : parasitoid pada beberapa predator seperti Hemerobiidae,                                          Syrphidae dan Chamaemyiidae, sehingga saat tidak dikehendaki                               dalam pengendalian hayati.     
3.      Eucoliidae       : parasitoid pupa ulat

4.      Cynipidae        : pembuat gall pada tanaman oak dan mawar. Sering ditemukan                                 beberapa Cynipidae yang mengekspolitasi suplai makan                                             Cynipidae yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar