Kamis, 10 April 2014

LAPORAN DASAR DASAR AGRONOMI










 LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR DASAR AGRONOMI

“ PENGENALAN GULMA “








      JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2013


I.  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan antar tanaman, baik yang berbeda jenis atau varietas (inter species competition) maupun dengan varietas tanaman yang sejenis (intra species competition) melatarbelakangi persaingan antar tanaman budidaya dengan gulma. Persaingan antara tanaman buduidaya dengan gulma tersebut meliputi bahan dan zat yang diperlukan oleh keduanya, antara lain : persaingan untuk memperoleh cahaya, nutrisi, air, karbondioksida dan persaingan karena zat kimia (allelopati) yang disekresikan.
            Defini gulma hingga saat ini masih bersifat kontroversi, bergantung pada konsepsi dan ruang lingkup kajian. Walaupun demikian, secara umum gulma atau tumbuhan pengganggu dapat diartikan sebagai semua jenis vegetasi yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki dan menimbulkan gagasan kerugian bagi tanaman, manusia maupun lingkungan hidup. Yang termasuk dalam kelompok gulma tidak saja yang merugikan manusia dalam beberapa hal, tetapi juga tanaman bermanfaat.
            Setiap orang punya konsepsi dan defenisi yang berbeda-beda tentang gulma. Defenisi ini sangat berpengaruh oleh orang yang melihatnya dan bukan  berdasarkan sifat-sifat morfologi, bentuk hidup, dan habitat tumbuhan itu sendiri. Gulma merupakan tubuhan yang tumbuh salah tempat. Sebagai tumbuhan, gulma sering berada di sekitar tanaman yang di budidayakan.
            Gulma menurut morfologinya di bagi menjadi beberapa golongan, yaitu golongan rerumputan (grasses), berdaun lebar (broad leaf), dan juga teki-tekian (sedges).
                        Beberapa defenisi yang termasuk kelompok ini adalah: tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia, semua tumbuhan  selain tanaman budidaya, tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tumbuhan yang mempunyai pengaruh negatif bagi manusia baik langsung maupun tidak, mempunyai daya saing / daya kompetisi yang tinggi terhadap tanaman pokok, dapat menjadi rumah inang sementara bagi penyakit atau parasit, menghambat kelancaran aktivitas manusia.

B.Tujuan
Tujuan dari praktikum pengendalian gulma adalah untuk mengenal jennis-jenis gulma serta dapat mengklasifikasikan gulma serta mengetahui bagaimana cara pengendalian yang haus dilakukan dengan tepat.



II. TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Umum Tumbuhan
            Gulma dapat didefenisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan oleh manusia. Gulma juga disebut sebagai tumbuhan yang tumbuh diantara tanaman yang dibudidayakan.
            Ditinjau dari umurnya, gulma dibagi menjadi dua, yaitu : gulma semusim (annual) yaitu gulma yang menyelesaikan satu siklus hidupnya (berkecambah, vegetatif berbunga, berbuah, penyebaran biji, mati) dalam satu tahun atau kurang, gulma dwi musim (biannual) yaitu gulma yang hidupnya lebih dari satu tahun dan kurang dari 2 tahun, umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, gulma tahunan (perrenial) yaitu gulma yang hidup lebih dari dua tahun, berkembang biak dengan biji.
            Kepentingan pengelolaan vegetasi biasa menggunakan klasifikasi botani yang membedakan gulma menjadi rumput, teki, dan daun lebar.
1.Rumput (grasses)
Rumput mempunyai batang bulat atau pipih dan berongga, kesamaannya dengan teki karena bentuk daunnya sama-sama sempit, tetapi dari sudut pengendalian terutama responnya terhadap herbisida berbeda. Berdasarkan bentuk masa pertumbuhannya dibedakan menjadi rumput semusim (annual) dan tahunan (perennial). Rumput semusim biasanya tumbuh melimpah tetapi kurang menimbulkan masalah dibandingkan dengan rumput tahunan. Beberapa spesies rumput semusim mungkin menjadi masalah karena mempunyai habitus yang menyerupai tanaman, misalnya Echinochloa crusgalli dan E. colona yang mirip tanaman padi pada stadium awal pertumbuhan. Gulma tahunan yang penting adalah Imperata cylindrica, Saccharum spontaneum, Panicum repens, Paspalum conjugatum, dan sebagainya. Spesies-spesies gulma dari satu genus mungkin ada yang semusim maupun tahunan, seperti padi merah Oryza sativa adalah semusim, tetapi O. rufipogon adalah tahunan.
2.Teki (sedges)
Teki mempunyai batang berbentuk segitiga, kadang-kadang bulat dan tidak berongga, daun berasal dari nodia dan warna ungu tua. Gulma ini mempunyai sistem rhizoma dan umbi sangat luas. Sifat yang menonjol adalah cepatnya membentuk umbi baru yang dapat bersifat dorman pada lingkungan tertentu. Diketahui terdapat teki semusim seperti Cyperus difformis, C. iria, dan teki tahunan seperti C. esculentus, C. imbricatus, C. rotundus, dan C. cirpus grossus. Ada juga spesies seperti Fimbrystylis littoralis yang digolongkan sebagai teki semusim maupun tahunan. Spesies teki yang sangat sulit dikendalikan adalah Scirpus maritimus dan Cyperus rotundus.
3.Gulma daun lebar (broad-leaved weeds)
Daun-daun gulma berdaun lebar dibentuk pada meristem apikal dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada permukaan daun terutama permukaan bawah yang memungkinkan cairan masuk. Gulma ini mempunyai tunas-tunas pada nodus atau titik memencarnya daun. Tunas-tunas ini juga sensitif terhadap herbisida. Meristem apikal dari gulma berdaun lebar adalah bagian batang yang terbentuk sebagai bagian terbuka yang sensitif terhadap perlakuan kimia. Oleh karena itu herbisida pengendali daun lebar lebih banyak daripada pengendali rumput.
Dalam berbagai bahasa, kata lain untuk weed ternyata bermacam-macam dan nampaknya berasal dari kata woad, weod, dyer’s weed, dye weed atau devil’s weed, untuk Isatis tinctora L. dalam bahasa Inggris; weyt, waidt (Jerman), weet dan weeda (Belanda), atau weedt (Belgia). Isatis tinctora L. sebagai tumbuhan pertama yang dikatakan salah tempat, tumbuh liar, distribusi luas, dan tumbuh hampir di seluruh Eropa, sedangkan padanan kata untuk gulma dalam beberapa bahasa berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia diketahui sebagai rerumputan atau rumpai yang berarti tumbuhan berumput (grassy plants), herba (herb), tumbuhan pengganggu (noxious plants), dan akhirnya sekarang adalah gulma yang berarti tumbuhan yang tidak diinginkan (Sukman dan Yakup, 1991).

B.Syarat Tumbuh Gulma
            Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan. Misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim, sedangkan pada perkebunan yang telah lama ditanami, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis tahunan. Gulma yang terdapat pada dataran tinggi relatif berbeda dengan yang tumbuh di daerah dataran rendah. Daerah yang tinggi memperlihatkan adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak begitu besar (Tjitrosoedirdjo et al., 1984).

Secara morfologi gulma yang digolongkan sebagai tumbuhan berdaun lebar biasanya tidak begitu sulit diidentifikasi jika telah diketahui familinya. Hal ini disebabkan karena dalam famili gulma berdaun lebar tersebut umumnya perbedaan dalam genus sangat jelas. Lagipula jumlah genus yang termasuk dalam suatu famili dalam kelompok ini tidak begitu banyak. Lain halnya dengan golongan rumput-rumputan atau golongan teki; perbedaannya dalam genus sering tidak jelas, apalagi bila gulma dari kelompok ini tidak ditemukan dalam keadaan berbunga (Tjitrosoedirdjo et al., 1984).
            Perkembangbiakan (reproduksi) gulma bermacam-macam seperti Dengan biji. Sebagian besar gulma berkembangbiak dengan biji dan menghasilkan jumlah biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, Eragrostis amabilis. Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih luas. Berkembang biak dengan Stolon.
Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru dengan stolon yaitu bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma ini adalah: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon. Rhizome (akar rimpang) Yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau pada buku dapat muncul tunas yang membentuk individu baru. Tuber (umbi), Umbi merupakan pembengkakan dari batang atupun akar yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma tersebut. Bulbus (umbi lapis), Bulbus juga termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan cadangan tetapi bentuknya berlapis-lapis
Gulma golongan ini dapat ditemukan pada keluarga Allium, contoh: Allium veneale (bawang-bawang). Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan daunnya yang telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru. Contohnya: Calanchoe sp. (cocor bebek), Ranunculus bulbasus. Runner (Sulur) Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes, dan juga berkembang biak dengan Spora, dimana spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp. (Johnny, 2006).




III.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.Tempat dan Waktu
Praktikum Dasar-Dasar Agronomi tentang Pengenalan Gulma dilaksanakan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Siwijaya. Praktikum dilaksanakan pada hari rabu 10 april 2013 pukul 13.00 sampai dengan selesai.

B.Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini hanya pensil, penghapus, dan gulma disekitar fakultas pertanian. Itu dikarenakan pada praktikum kali ini membahas tentang gulma. Jadi dalam praktikum ini mahasiswa disuruh untuk menggambarkan tanaman gulma.

C. Cara Kerja
1.Amati gulma yang ada di sekitar Fakultas Pertanian atau di Lahan  Percobaan Fakultas Pertanian.
2.Catat nama gulma, siklus hidup tanaman, morfologi, habitat, serta deskripsi lainnya.
3.Gambar tumbuhan / gulma tersebut



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.                 Hasil
-Semusim
1.Meniran
Gambar



Nama lokal
Meniran
Nama ilmiah
Phylanthus niruri
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-divisio    : Spermatophyta
Class              : Magnoliopsida
Sub-class        : Rosidae
Ordo              : Eurphorbiales
Famili            : Euphorbiaceae
Genus            : Phylanthus
Species          : Phylanthus niruri
Deskripsi
Habitat : darat
Batang : kecil,tegak
Daun : bergerigi
Bunga : -
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Annual


2.jampang
Gambar


Nama lokal
Jampang
Nama ilmiah
Digitaria argyrostachya
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-Divisio   : Spermatophyta
Class              : Liliopsida
Sub-Class      : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            : Poacea
Genus            : Digitaria
Species      : Digitaria argyrostachya
Deskripsi
Habitat : di darat
Batang : panjang dan tegak
Daun : runcing dan tipis
Bunga : berbulu
Buah :-
Akar :serabut
Siklus hidup
Annual



3.wuluhan
Gambar


Nama lokal
Wuluhan
Nama ilmiah
Setaria palmifolia
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoilophyta
Sub-Divisio   : Spermatophyta
Class              : Liliopsida
Sub-Class      : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            : Poaceae
Genus            :Setaria
Species          : Setaria palmifolia
Deskripsi
Habitat : di darat
Batang : berbuku dan berbulu
Daun : daun tunggal, runcing
Bunga : panjang dan penuh bulu
Buah : -
Akar :serabut
Siklus hidup
Annual




4.rumput belulang
Gambar


Nama lokal
Rumput belulang
Nama ilmiah
Eleusine indica 
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-divisio    : Spermatophyta
Class              : Liliopsida
Sub-class       : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            :Poaceae
Genus            : Eleusine
Species          : Eleusine indica
Deskripsi
Habitat : darat
Batang : kecil, tipis
Daun : panjang panjang
Bunga : -
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Annual





-Biannual
5. Ciplukan
Gambar


Nama lokal
Ciplukan
Nama ilmiah
Physalis angulata
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-divisio    : Spermatophyta
Class              : Magnoliopsida
Sub-class        : Asteridae
Ordo              : Solanales
Famili            : Solanaceae
Genus           : physalis
Species         : Physalis angulata
Deskripsi
Habitat : darat
Batang : mudah patah, berair
Daun : menyirip
Bunga :-
Buah : berwarna hijau,bulat
Akar : serabut
Siklus hidup
Biannual




6. verbaskum
Gambar


Nama lokal
Verbaskum
Nama ilmiah
Verbascum thapsus
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-divisio   : Spermatophyta
Class              : Magnolipsida
Sub-class      : Asteridae
Ordo             : Scrophulariales
Famili           : Scrophulariaceae
Genus           : Verbascum
Species         : Verbascum thapsus
Deskripsi
Habitat : di daratan rendah
Batang :bulat,tinggi
Daun : bulat besar ± 50 cm
Bunga : kuning kecil
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Biannual

7. rumput kenop
Gambar


Nama lokal
Rumput kenop
Nama ilmiah
Cyperus kyllingia
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-Divisio   : Spermatophyta
Class              : Liliopsida
Sub-Class      : Commelinidae
Ordo              : Cyperales
Famili            : Cyperaceae
Genus            : Cyperus
Species          : Cyperus kyllingia
Deskripsi
Habitat : di darat
Batang : panjang,berbulu
Daun : panjang dan tajam
Bunga : berbentuk cawan
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Biannual

-Tahunan
8. wedusan
Gambar


Nama lokal
Wedusan
Nama ilmiah
Ageratum conyzoides
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-Divisio   : Spermatophya
Class              : Magnoliopsida
Sub-Class      : Asteridae
Ordo              : Asterales
Famili            : Asteraceae
Genus            : Ageratum
Species          : Ageratum conyzoides
Deskripsi
Habitat : di darat
Batang : tegak dan berbulu
Daun : berbentuk bundar telur,bergerigi
Bunga : bentuk seperti cawan, warna putih keunguan
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Perenial

9. kakawatan
Gambar

Nama lokal
Kakawatan
Nama ilmiah
Cynodon dactylon
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-Divisio   : Spermatophyta
Class              : Liliopsida
Sub-Class      : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            : Poaceae
Genus            : Cynodon
Species          : Cynodon dactylon
Deskripsi
Habitat : di darat
Batang : tipis, panjang
Daun : tajam seperti jarum
Bunga : tegak seperti tandan
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Perenial


10. Pecut kuda
Gambar

Nama lokal
Pecut kuda
Nama ilmiah
Stachytarpheta jamaicensis
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Sub-divisio    : Spermatophyta
Class              : Magnoliopsida
Sub-class       : Asteridae
Ordo              : Lamiales
Famili            : Vrbenaceae
Genus            : Stachytarpheta
Species        : Stachytarpheta jamaicensis
Deskripsi
Habitat : darat
Batang : lembek, mudah patah
Daun : menyirip
Bunga : -
Buah : -
Akar : serabut
Siklus hidup
Perenial






B.Pembahasan
                 Suatu tumbuhan yang tumbuhnya tidak pada tempatnya atau dengan kata lain tumbuhan yang tidak diizinkan atau memberi dampak negatif bagi kehidupan disebut dengan gulma. Biasanya suatu tanaman baru dianggap sebagai gulma apabila tanaman tersebut hidup diantara tanaman yang dibudidayakan manusia. Hal itu tentu saja merugikan bagi tanaman budidaya karena secara umum gulma biasanya memiliki daya adaptasi yang besar serta daya saing yang kuat terhadap tanaman buddaya, berkembang biak dengan cepat, dormasi yang sifatnya luas dan berkaitan dengan usaha mempertahankan diri.
                 Gulma di lahan kering juga ditemukan enam jenis gulma yaitu ilalang, teki, tali said, krokot, nanangkan, wedusan. Dari keenam yang mendominasi adalah wedusan sekitar 49 % dari seluruhnya.
                 Adanya gulma yang mendominasi di suatu areal, biasanya berhubungan dengan kemampuan adaptasi gulma tersebut pada habitat yang ditempatinya, miasalnya ada gulma yang tidak tahan terhadap suhu yang tinggi dan ada juga yang tahan, ada yang tidak dapat hidup dalam genangan air, tetapi ada juga gulma yang dapat hidup dalam kondisi tersebut. Gulma-gulma akan tumbuh dengan subur dan berkembang dengan baik pada tanah dengan kelembaban tinggi dan cahaya matahari yang cukup. Menurut Moenandir (1998), dalam lahan yang cukup subur, pertumbuhna gulma diantara tanaman budidaya menjadi lebih banyak daripada di lahan yang kurang subur.
                 Akar yang dalam dan luas menjadi saalah satu sebab persaingan gulma dan pertanaman dalam memperebutkan air, sebab kebutuhan gulma akan air hampir dua kali kebutuhan tanaman akan air. Menurut Suhardi (1983), gulma mempunyai perakaran yang luas, dan dalam yang menyebabkan gulma mapu menyerap unsur hara yang lebih banyak dari tanaman pokok.
                 Kerugian lain yang ditimbulkan gulma adalah bahwa sebagian gulma dapat menjadi inang bagi penyakit dan hama yang membahayakan bagi tanaman budidaya, gulma juga dapat mengeluarkan oksudut yang membahayakan, selain itu juga gulma dapat menghambat pengairan atau saluran irigasi. Jika dilihat dari faktor biaya produksi pada usaha tani tanaman budidaya, adanya gulma jelas sangat merugikan karena adanya gulma memerlukan tenaga kerja tambahan untuk memberantas gulma yang pada akhirnya menambah biaya produksi.
                 Gulma merupakan salah satu musuh bagi tanaman yang sulit di berantas, karena gulma memiliki sifat dormansi dan adaptasi yang tinggi. Untuk memberantas gulma perlu digunakan cara-cara yang sistematik dan teruji keampuhannya agar tindakan pemberantasan yang dilakukan tidak sia-sia. Cara-cara yang dilakukan untuk memberantas gulma antara lain cara mekanik, cara kompetisi, pergiliran tanaman, cara biologis, dan cara kimia.
                 Cara mekanik merupakan cara yang paling sederhana diantara adalah membabat, mencabut, pengerjaan tanah, penggenangan, dibakar, ditutup dengan mulch atau pada gulma tanaman padi lahan sawah dilakukan pembenanam.
                 Cara yang lain dengan kompetisi yanitu dengan mengatur waktu tanaman yang tepat sehingga tanaman yang tersaingi dalam hal air, hara, dan oksigen. Dengan harapan seandainya gulma menyerang juga tanaman yang sudah cukup kuat bersaing.



BAB V.PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum tentang Pengenalan Gulma, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian
2. Gulma dapat menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan dengan tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, menimbulkan allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air
3. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara preventif (pencegahan), secara fisik, pengendalian gulma dengan
sistem budidaya, secara biologis, secara kimiawi dan secara terpadu.

B.Saran
Saran saya sebagai praktikan dalam mengidentifiksai gulma sebaiknya gulma yang menjadi sampel diambil lebih banyak lagi agar dapat mengetahui jenis gulma lebih banyak.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011.Gulma. www.google.com. Diakses pada tanggal  14 april 2013
Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant=582. (diakses pada tanggal
       13april 2013)

Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta.
Sukman, Y. dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Pers
Tjitrosoedirdjo, S., Is H. U. dan Joedojono W. 1984. Pengelolaan Gulma di
       Perkebunan. Gramedia, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar