Tanah bisa diibaratkan sebagai makanan, kelezatannya sangat tergantung pada garam, walaupun makanan itu bergizi tinggi bila kekurangan atau kelebihan garam tentunya membuat selera makan menurun, karena rasanya kurang lezat.
Demikian juga dengan tanah, walaupun mungkin telah diberikan pupuk yang cukup tapi kalau tanahnya terlalu asam atau terlalu basa maka pupukpun tidak terserap dengan baik oleh tanaman, namun karena tanah di
Sebelum melakukan pengapuran sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah yang kita budidayakan, pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester, ataupun pH tester, namun alat yang terahir ini adalah alat yang paling sering digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, hanya beberapa puluh ribu saja.
PengertianAsam dan Basa
Keasaman tanah dientukan dengan kepekatan ion hidrogen yan berada dalam tanah tersebut. Bila kepekatan ion hidrogen dalam tanah tinggi, maka tanah tersebut disebut asam, bila kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah tersebut dalam kondisi basa. Dalam kondisi ini ion
Dalam budi daya tanaman, reaksi tanah yang disukai adalah netral, namun dalam prakteknya tanah yang ditanami tidak harus netral atau ber-pH 7, Ini disebabkan setiap jenis tanaman tidak selalu membutuh kan netral, ada yang suka agak asam, ada juga yang suka agak basa.
Macam-macam Kapur pertanian
Kapur pertanian adalah kapur yang berasal dari batuan kapur, yang banyak dijumpai di
Dipasaran dapat dijumpai 3 macam jenis kapur.
- Kapur Tohor yaitu jenis kapur yang pembuatannya melui proses pembakaran. Kapur ini sering disebut dengan kapur prtanian. Secara ilmiah kapur ini disebut calsium oksida(CaO)
- Kapur tembok. Merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor, yang kemudian ditambahkan dengan air yang dalam bahasa kimianya disebut calsium hidroksida.
- Kapur karbonat. merupakan kapur yang bukan melaui proses pembakaran tetapi digiling langsung, kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Untuk kapur kalsit mengandung kalsium oksida 47%, dan kalsium karbonatnya 85%. Sementara untuk dolomit mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya85%. ditempat saya yang paling banyak dijumpai adalah dolomit yang harganya sekitar Rp 9000 -Rp 12000
Dosis
Dolomit
pH Tanah
|
Dosis
Dolomit (ton/ha)
|
4.0
|
10.25
|
4.1
|
9.76
|
4.2
|
9.28
|
4.3
|
8.82
|
4.4
|
8.34
|
4.5
|
7.87
|
4.6
|
7.39
|
4.7
|
6.91
|
4.8
|
6.45
|
4.9
|
5.98
|
5.0
|
5.49
|
5.1
|
5.02
|
5.2
|
4.54
|
5.3
|
4.08
|
5.4
|
3.60
|
5.5
|
3.12
|
5.6
|
2.65
|
5.7
|
2.17
|
1.69
|
|
5.9
|
1.23
|
6.0
|
0.75
|
Derajat keasaman
Tanah dan Kesesuaiannya Dengan
Masing-masing
Tanaman
Tanaman
|
pH Optimum
|
|||||
Padi
|
5-6.5
|
|||||
Jagung
|
5.5-7
|
|||||
Kedelai
|
6-7
|
|||||
Kacang Tanah
|
5.5-6.5
|
|||||
Tebu
|
6-8
|
|||||
Tomat
|
5.5-7.5
|
|||||
Cabai
|
5.5-6.5
|
|||||
Tenbakau
|
5-6
|
|||||
Kubis
|
5.5-7.5
|
|||||
Seledri
|
6-7
|
|||||
Nanas
|
6-8
|
|||||
Pisang
|
6-7.5
|
|||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar